Rabu, 14 April 2010

Pra Penulisan Ilmiah

Pra Penulisan Ilmiah

a. Hakikat Masalah

Hakikat masalah ialah berisi tentang masalah apa yang terjadi dan sekaligus merumuskan masalah dalam penelitian yang bersangkutan.

b. Sumber Masalah

Sumber masalah adalah sumber-sumber yang dari padanya bisa diangkat atau ditarik sesuatu masalah yang tepat untuk diteliti. Dalam hal ini, seseorang dituntut komitmen dan tanggungjawabnya yang sungguh-sungguh untuk memilih masalah yang benar-benar berarti secara akademis, untuk itu mungkin akan menuntuk banyak pengorbanan waktu, tenaga, dan mungkin juga dana.


c. Teknik merumuskan masalah

Setiap penelitian harus mempunyai satu masalah pokok. Masalah pokok ini dapat dikembangkan menjadi beberapa masalah khusus. Rumusan masalah dapat dikemukakan dengan tiga cara, yaitu: dengan kalimat tanya, dengan kalimat pernyataan, misalnya: dengan kalimat pernyataan yang dipertegas dengan kalimat tanya.

d. Membuat Hipotesis yang Baik

Menurut Dahlan(2004) ada 5 tahapan tahapan yang harus diperhatikan dalam menentukan uji hipotesis yang tepat dalam melalukan pengolahan data penelitian.

1. Skala pengukuran

ada 4 jenis skala pengukuran yaitu nominal, ordinal (bertingkat), interval, rasio nominal dan ordinal masuk ke dalam katagorikal atau non parametrik, sedangkan interval dan rasio masuk ke dalam non katagorikal atau parametrik atau numerik

Biasanya bidang ilmu keperawatan/kesehatan banyak menggunakan skala

pengukuran non parametrik atau katagorikal berupa nominal dan ordinal


2. Jenis hipotesis

ada 2 jenis hipotesis yaitu :

a. komparatif (perbedaaan) / asosiatif (hubungan)

asosiatif dibagi menjadi 2 yaitu asosiatif simetris dan asosiatif kausal

contoh asosiatif simetris : “Adakah perbedaan antara pengetahuan dan sikap perawat dalam komunikasi terapeutik ?

Contoh asosiatif kausal : “Adakah pengaruh mobilisasi terhadap proses penyembuhan luka?

b. korelatif, contoh “Berapa korelasi atau hubungan antara tingkat kepercayaan terhadap

perubahan perilaku ?”


3. Jumlah kelompok (satu kelompok atau lebih)


4. Berpasangan atau tidaknya responden


5. Tabel silang (baris X kolom) biasanya disingkat B X K


6. Uji parametrik atau non parametrik



e. Ciri – ciri Hipotesis yang Baik

Hipotesis yang baik memiliki paling kurang empat ciri pokok : 1) hipotesis harus sesuai dengan pengetahuan yang sedang umum berlaku dalam suatu bidang. 2) hipotesisi harus tunduk pada konsistensi logika. 3) hipotesis harus dinyatakan dalam bentuk sederhana. 4) Hipotesis harus dapat diuji. Bahwa hipotesis harus sesuai dengan pengetahuan yang umum berlaku adalah suatu hal yang jelas. Jika literatur yang ada menyebutkan suatu pandangan yang sama.




Pustaka :

  1. http://blogbahrul.wordpress.com/2007/11/28/pemilihan-topik-latar-belakang-dan-perumusan-masalah/

  2. http://www.google.co.id/#hl=id&q=pengertian+sumber+masalah+dalam+penulisan+ilmiah&meta=&aq=f&aqi=&aql=&oq=&gs_rfai=&fp=983862b504061180

  3. http://muhammad-win-afgani.blogspot.com/2008/08/sumber-sumber-masalah-penelitian.html

  4. http://www.google.com/#hl=en&q=definisi+Hakikat+Masalah&aq=f&aqi=&aql=&oq=&gs_rfai=&fp=caec63d5ff72707a

Metode Ilmiah


Metode Ilmiah

Metode ilmiah adalah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan observasi serta membentuk hipotesis . Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.

Menurut Almadk (1939),” metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran. Sedangkan Ostle (1975) berpendapat bahwa metode ilmiah adalah pengejaran terhadap sesuatu untuk memperoleh sesuatu interelasi.”
Metode ilmiah dalam meneliti mempunyai kriteria serta langkah-langkah tertentu dalam Metode ilmiah bekerja. seperti di bawah ini.

Langkah-langkah metode ilmiah ialah :
  • Menyusun Rumusan Masalah
  • Menyusun Kerangka Teori
  • Merumuskan Teori
  • Melakukan Eksperimen
  • Mengolah dan Menganalisis Data
  • Menarik Kesimpulan
  • Mempublikasikan Hasil

Menyusun Rumusan masalah

Hal-hal yang harus diperhatikan:

  • Masalah menyatakan adanya keterkaitan antara beberapa variabel atau lebih
  • Masalah tersebut merupakan masalah yang dapat diuji dan dapat dipecahkan
  • Masalah disusun dalam bentuk pertanyaan yang singkat, padat dan jelas

Menyusun Kerangka Teori

Mengumpulkan keterangan-keterangan dan informasi, baik secara teori maupun data-data fakta di lapangan. Dari keterangan-keterangan dan teori informasi tersebut diperoleh penjelasan sementara terhadap permasalahan yang terjadi

Merumuskan Hipotesis

Hipotesis = jawaban sementara yang masih perlu dicari kebenarannya

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan hipotesis:

  • Ditulis dalam pernyataan
  • Sederhana dan jelas
  • Berdasarkan keterangan-keterangan atau informasi yang dikaji baik dari sumber bacaan maupun fakta

Sifat Ilmu Pengetahuan dan Metode Ilmiah:

Logis atau masuk akal, yaitu sesuai dengan logika atau aturan berpikir yang ditetapkan dalam cabang ilmu pengetahuan yang bersangkutan. Definisi, aturan, inferensi induktif, probabilitas, kalkulus, dll. merupakan bentuk logika yang menjadi landasan ilmu pengetahuan. Logika dalam ilmu pengetahuan adalah definitif. Obyektif atau sesuai dengan fakta. Fakta adalah informasi yang diperoleh dari pengamatan atau penalaran fenomena.

Obyektif dalam ilmu pengetahuan berkenaan dengan sikap yang tidak tergantung pada suasana hati, prasangka atau pertimbangan nilai pribadi. Atribut obyektif mengandung arti bahwa kebenaran ditentukan oleh pengujian secara terbuka yang dilakukan dari pengamatan dan penalaran fenomena.

Sistematis yaitu adanya konsistensi dan keteraturan internal. Kedewasaan ilmu pengetahuan dicerminkan oleh adanya keteraturan internal dalam teori, hukum, prinsip dan metodenya. Konsistensi internal dapat berubah dengan adanya penemuan-penemuan baru. Sifat dinamis ini tidak boleh menghasilkan kontradiksi pada azas teori ilmu pengetahuan.

Andal yaitu dapat diuji kembali secara terbuka menurut persyaratan yang ditentukan dengan hasil yang dapat diandalkan. Ilmu pengetahuan bersifat umum, terbuka dan universal.

Dirancang. Ilmu pengetahuan tidak berkembang dengan sendirinya. Ilmu pengetahuan dikembangkan menurut suatu rancangan yang menerapkan metode ilmiah. Rancangan ini akan menentukan mutu keluaran ilmu pengetahuan.

Akumulatif. Ilmu pengetahuan merupakan himpunan fakta, teori, hukum, dll. yang terkumpul sedikit demi sedikit. Apabila ada kaedah yang salah, maka kaedah itu akan diganti dengan kaedah yang benar. Kebenaran ilmu bersifat relatif dan temporal, tidak pernah mutlak dan final, sehingga dengan demikian ilmu pengetahuan bersifat dinamis dan terbuka.

Ciri Penelitian:

Keluaran penelitian harus mengandung kontribusi atau nilai tambah, harus ada sesuatu yang baru untuk ditambahkan pada perbendaharaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada. Originalitas yang dikandung dalam kontribusi penelitian dapat berlainan tingkatnya, dan tingkat kontribusi ini akan menentukan mutu penelitian. Misalnya, hasil penelitian S3 biasanya mempunyai kontribusi yang sangat mendasar, mempunyai keberlakuan universal, atau mempunyai dampak luas pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kontribusi penelitian S2 bersifat kelanjutan atau penambahan teori, proses atau penerapan yang telah ada. Sedangkan penelitian S1 biasanya merupakan hasil karya mandiri dalam menerapkan pengetahuan dan ketrampilan yang diperolehnya selama belajar di tingkat S1. Kontribusi itu dirumuskan sebagai tesis penelitian.

Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan metode ilmiah. Penerapan metode ilmiah dalam penelitian bertujuan agar keluaran penelitian dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya atau mutunya.

Tesis sebagai keluaran penelitian diuraikan atau dibuktikan secara analitis, yaitu dijelaskan hubungan sebab-akibat antara variabel-variabel dengan menggunakan metode ilmiah.
Slide 1
Ä








Pustaka :
  1. http://id.wikipedia.org/wiki/Metode_ilmiah
  2. http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:AxbT_EcUf9QJ:files.mfanwarie.webnode.com/200000005-b167eb2617/Langkah%2520%E2%80%93%2520Langkah%2520Metode%2520Ilmiah%2520X%2520smt%25201%2520ke%25202.ppt+metode+ilmiah&cd=6&hl=en&ct=clnk
  3. http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:f8WCp806qskJ:www.isekolah.org/file/h_1090893723.doc+metode+ilmiah&cd=4&hl=en&ct=clnk
  4. http://www.google.com/search?hl=en&q=metode+ilmiah&start=0&sa=N
  5. http://dossuwanda.wordpress.com/2008/03/29/apakah-yang-dimaksud-dengan-metode-ilmiah/

Minggu, 04 April 2010

Karya Ilmiah

Karya ilmiah pada dasarnya merupakan laporan tertulis tentang (hasil) suatu kegiatan ilmiah. Karena kegiatan ilmiah itu banyak macamnya, maka laporan kegiatan ilmiah juga beragam. Ada yang berbentuk laporan penelitian, tulisan ilmiah populer, buku, diktat dan lain-lain. Karya ilmiah juga berbeda bentuk penyajiannya sehubungan dengan berbedanya tujuan penulisan serta media yang menerbitkannya.

Karya ilmiah adalah salah satu jenis karangan yang berisi serangkaian hasil pemikiran yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya. Laporan ialah suatu wahana penyampaian berita, informasi, pengetahuan, atau gagasan dari seseorang kepada orang lain. Laporan ini dapat berbentuk lisan dan dapat berbentuk tulisan. Laporan yang disampaikan secara tertulis merupakan suatu karangan. Jika laporan ini berisi serangkaian hasil pemikiran yang diperoleh dari hasil penelitian, pengamatan ataupun peninjauan, maka laporan ini termasuk jenis karangan ilmiah.

Syarat Karangan Ilmiah :

  • Penulisannya berdasarkan hasil penelitian.
  • Pembahasan masalahnya objektif sesuai dengan fakta.
  • Karangan mengandung masalah yang sedang dicarikan pemecahannya..
  • Baik dalam penyajian maupun dalam pemecahan masalah digunakan metode tertentu
  • Bahasanya harus lengkap, terperinci, teratur dan cermat.
  • Bahasa yang digunakan hendaklah benar, jelas, ringkas, dan tepat sehingga tidak terbuka kemungkinan bagi pembaca untuk salah tafsir.
Suatu karangan dari hasil penelitian, pengamatan, ataupun peninjauan dikatakan ilmiah jika memenuhi syarat sebagai berikut :
1. Penulisannya berdasarkan hasil penelitian
2. Pembahasan masalahnya objektif sesuai dengan fakta
3. Karangan itu mengandung masalah yang sedang dicarikan pemecahannya
4. Baik dalam penyajian maupun dalam pemecahan masalah digunakan metode tertentu
5. Bahasanya harus lengkap, terperinci, teratur, dan cermat
6. Bahasa yang digunakan hendaklah benar, jelas, ringkas, dan tepat sehingga tidak terbuka kemungkinan.

Macam-macam karya ilmiah adalah ilmiah terbagi atas karangan ilmiah dan laporan ilmiah. Manfaat menulis ilmiah :
1. Melatih berpikir tertib dan teratur karena menulis ilmiah harus mengikuti tata cara penulisan yang sudah ditentukan prosedur tertentu, metode dan teknik, aturan / kaidah standar, disajikan teratur, runtun dan tertib.
2. Menulis ilmiah memerlukan literatur, buku-buku ilmiah, kamus, ensiklopedia yang disusun tertib.
3. Oleh sebab pada hakikatnya sebuah karangan ilmiah ialah laporan tentang kebenaran yand diperoleh dari hasil penelitian di lapangan.
4. Karena dalam karya ilmiah ada organ yang disebut bab pembahasan yang berfungsi menganalisis, memecahkan dan menjawab setiap permasalahan sampai tuntas hingga ditemukannya jawaban berupa karya ilmiah.
5. Karena dalam karya ilmiah ada organ yang disebut bab landasan teori atau kerangka teoritis yang berfungsi memaparkan teori-teori para ahli seta mengomentari atau mengkritiknya untuk mendukung dan memperkuat argumen penulis.
6. Bahasa komunikatif ilmiah memiliki syarat :
a. harus jelas = harus bermakna tunggal tidak boleh ambigu
b.penempatan gatra (unsur fungsional dalam kalimat) harus lengkap dan dan tepat
c. diksi atau pilihan kata harus tepat.

Karakteristik :
1. Baik penyajian atau penganalisisan karya ilmiah harus dapat dimengerti atai dipahami oleh pembaca dari berbagai latar belakang,
2. tidak ada curahan jiwa atau unsur-unsur emosional
3. penggunaan bahasa dalam karya ilmiah harus lugas ditandai dengan pemakaian kalimat yang efektif.

Penulisan karya ilmiah Mengacu kepada :

  1. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan (EYD).
  2. Pedoman Umum Pembentukan Istilah (PUPI).
Sikap ilmiah menurut Baharuddin (1982:34) mengemukakan bahwa :”Sikap ilmiah pada dasarnya adalah sikap yang diperlihatkan oleh para Ilmuwan saat mereka melakukan kegiatan sebagai seorang ilmuwan. Dengan perkataan lain kecendrungan individu untuk bertindak atau berprilaku dalam memecahkan suatu masalah secara sistematis melalui langkah-langkah ilmiah.

Beberapa sikap ilmiah dikemukakan oleh Mukayat Brotowidjoyo (1985 :31-34) yang biasa dilakukan para ahli dalam menyelesaikan masalah berdasarkan metode ilmiah, antara ;ain :
Sikap ingin tahu : apabila menghadapi suatu masalah yang baru dikenalnya,maka ia beruasaha mengetahuinya; senang mengajukan pertanyaan tentang obyek dan peristiea; kebiasaan menggunakan alat indera sebanyak mungkin untuk menyelidiki suatu masalah; memperlihatkan gairah dan kesungguhan dalam menyelesaikan eksprimen.

Sikap kritis : Tidak langsung begitu saja menerima kesimpulan tanpa ada bukti yang kuat, kebiasaan menggunakan bukti – bukti pada waktu menarik kesimpulan; Tidak merasa paling benar yang harus diikuti oleh orang lain; bersedia mengubah pendapatnya berdasarkan bukti-bukti yang kuat.

Sikap obyektif : Melihat sesuatu sebagaimana adanya obyek itu, menjauhkan bias pribadi dan tidak dikuasai oleh pikirannya sendiri. Dengan kata lain mereka dapat mengatakan secara jujur dan menjauhkan kepentingan dirinya sebagai subjek.

Sikap ingin menemukan : Selalu memberikan saran-saran untuk eksprimen baru; kebiasaan menggunakan eksprimen-eksprimen dengan cara yang baik dan konstruktif; selalu memberikan konsultasi yang baru dari pengamatan yang dilakukannya.

Sikap menghargai karya orang lain: Tidak akan mengakui dan memandang karya orang lain sebagai karyanya, menerima kebenaran ilmiah walaupun ditemukan oleh orang atau bangsa lain.

Sikap tekun : Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksprimen yang hasilnya meragukan, tidak akan berhenti melakukan kegiatan –kegiatan apabila belum selesai; terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.

Sikap terbuka : Bersedia mendengarkan argumen orang lain sekalipun berbeda dengan apa yang diketahuinya.buka menerima kritikan dan respon negatif terhadap pendapatnya.


Menurut pendapat saya penulisan karya ilmiah sangat-sangat berguna dan sangat banyak manfaatnya bagi semua kalangan, baik bagi si penulis, pihak yang di teliti, dan juga bagi pembaca.





Pustaka :
  1. http://blogbahrul.wordpress.com/2007/11/28/sikap-ilmiah/
  2. http://id.shvoong.com/humanities/1914052-manfaat-menulis-ilmiah/
  3. http://gloriasuter.wordpress.com/2009/11/18/menyusun-dan-menilai-karya-tulis-ilmiah-yang-berupa/
  4. http://74.125.153.132/search?q=cache:sMtRzXOB1BEJ:repository.binus.ac.id/content/A0282/A028263511.ppt+definisi+karya+ilmiah&cd=4&hl=en&ct=clnk
  5. http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/bahasa-indonesia/pengertian-karya-ilmiah-0