Senin, 22 Maret 2010

Penalaran Induktif

Penalaran Induktif merupakan cara berpikir dimana ditarik suatu kesimpulan yang bersifat umum dari kesimpulan yang bersifat umum dari berbagai kasus yang bersifat individual. keuntungannya adalah bersifat ekonomis dimungkinkan proses penalaran selanjutnya.

Penalaran induktif terkait dengan empirisme. Secara empirisme, ilmu memisahkan antara semua pengetahuan yang sesuai fakta dan yang tidak. Sebelum teruji secara empiris, semua penjelasan yang diajukan hanyalah bersifat sementara.
Penalaran induktif ini berpangkal pada fakta empiris untuk menyusun suatu penjelasan umum, teori atau kaedah yang berlaku umum. Induksi berlangsung dengan generalisasi dan ekstrapolasi pendapat dimana tidak mungkin mengamati semua fakta yang ada, sehingga kesimpulan induktif bersifat logical probability.
contoh penalaran induktif adalah :
kerbau punya mata. anjing punya mata. kucing punya mata
:. setiap hewan punya mata
penalaran induktif membutuhkan banyak sampel untuk mempertinggi tingkat ketelitian premis yang diangkat. untuk itu penalaran induktif erat dengan pengumpulan data dan statistik.

Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum.

Generalisasi Sempurna

Adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.

Contoh: sensus penduduk.

Generalisasi tidak sempurna

Adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.

Contoh: Hampir seluruh pria dewasa di Indonesia senang memakai celana pantalon.

Prosedur pengujian generalisasi tidak sempurna

Generalisasi yang tidak sempurna juga dapat menghasilkan kebenaran apabila melalui prosedur pengujian yang benar.

Prosedur pengujian atas generalisasi tersebut adalah:

  1. Jumlah sampel yang diteliti terwakili.
  2. Sampel harus bervariasi.
  3. Mempertimbangkan hal-hal yang menyimpang dari fenomena umum/ tidak umum.
Analogi dalam ilmu bahasa adalah persamaan antar bentuk yang menjadi dasar terjadinya bentuk-bentuk yang lain. Analogi merupakan salah satu proses morfologi dimana dalam analogi, pembentukan kata baru dari kata yang telah ada. Contohnya pada kata dewa-dewi, putra-putri, pemuda-pemudi, dan karyawan-karyawati.

Analogi dan anomali sebagai suatu terminologi telah dikenal sejak zaman
Plato dan Aristoteles. Kemunculan terminologi ini disebabkan karena populemya teori
analogi dan anomali pada waktu itu yang masing-masing memiliki pendukung.
Golongan pendukung analogi mengatakan bahwa alam ini memiliki
keteraturan, manusia juga memiliki keteraturan, demikian juga halnya dengan
bahasa. Kelompok analogii mengatakan bahwa bahasa itu teratur. Sebagai bukti
dalam bahasa Inggris bentuk jamak dari boy menjadi boys, table menjadi tables,
flower menjadi flowers.
Keteraturan bahasa membawa konsekwensi dapat disusunnya suatu tata
bahasa. Analogi ini dianut oleh Plato dan Aristoteles. Prinsip analogi ini sebenarnya
merupakan tranforrnasi dari keteraturan logika dan matematika di dalam bahasa
(Kaelan, 1998 :36).
Sebaliknya kaum anomalis berpendapat bahwa bahasa itu berada. dalam
bentuk tidak teratur (irregular). Sebagai bukti mereka menunjukkan bentuk jamak
bahasa Inggris child menjadi children, man menjadi men. Dalam kenyataan sehari-
hari mengapa ada senonimi dan homonimi. Dalam pengertian ini bahasa itu pada
hakekatnya bersifat alamiah. Pendapat kaum anomali ini masih digunakan sebagai
salah satu ciri bahasa bahwa bahasa itu pada hakikatnya orbitur (Porera, 1986:46).
Ringkasnya dapat disusun secara sederhana bahwa analogi adalah
keteraturan bahasa, sedangkan anomali adalah ketidak teraturan bahasa atau
penyimpangan bahasa.


Pustaka :

  1. http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
  2. http://killing-party.blogspot.com/2008/12/metode-penalaran-induktif-dan-deduktif.html
  3. http://www.vanz-garuda.co.cc/2010/03/penalaran-induktif.html
  4. http://id.wikipedia.org/wiki/Generalisasi
  5. http://id.wikipedia.org/wiki/Analogi
  6. http://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:uXG1r3AKbj0J:library.usu.ac.id/download/fs/sastraindonesia-suwarto.pdf+analogi+bahasa&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEEShrzmNklJSnT0MqbR2koCNKwn69ItyNcoIBBhxW-irGixTRsRUW3l_FslL0HfzKdQO6GrGRpT72y7ZzYxh7p6RKUgXyMjrGCvnEJvYQn80hLPJq4i4r08chXLaCE0l1TAylE9UA&sig=AHIEtbTjtoIiDz0Xzwv4Imms2yhrngH1tQ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar